![]() |
Zawiyah English Club in Desa Tampor Paloh, Kecamatan Simpang Jernih Aceh Timur |
UKM Zawiyah
English Club IAIN Langsa menjalin kerjasama dengan Yayasan Anak Merdeka
menjalankan program English for Rural
School di Sekolah Merdeka, Tampor Paloh. Kerjasama bidang pendidikan
tersebut merupakan hasil inisiasi mahasiswa IAIN Langsa yang tergabung dalam
UKM Zawiyah English Club.
Syahrial,
S.Pd (alumni IAIN Langsa Jurusan PBI sekaligus Founder UKM-ZEC), sebagai
inisiator mengatakan :
“Program ini
adalah kerjasama bidang pendidikan. Melalui program ini kami ingin mewujudkan
Pengabdian sebagai salah satu poin Tri Dharma Perguruan Tinggi. Program ini
akan berlangsung dari April sampai November 2018 nanti. Kami berharap, target
kami bersama Yayasan untuk menjadikan Sekolah Merdeka sebagai sekolah bilingual
akan tercapai melalui program ini”
Sekolah
Merdeka adalah sebuah sekolah swasta sederhana di Desa Tampor Paloh, Kecamatan
Simpang Jernih, Aceh Timur yang dikelola oleh Yayasan Anak Merdeka (YAMA).
Sekolah yang berdiri di areal seluas sekitar 70 x 70 meter berada di daerah
perbukitan sekitar 300 meter dari perkampungan. Lingkungan sekitar sekolah
adalah bukit-bukit yang ditumbuhi padi dan tetumbuhan. Belum adanya listrik dan
sinyal menjadi salah satu bukti kesederhanaan sekolah ini.
Seperti
dalam cerita “Laskar Pelangi”, satu-satunya modal terbesar sekolah ini adalah
semangat siswa-siswanya. Belajar hanya di balai kecil ukuran 7 x 7 meter bukan
penghambat niat keingintahuan mereka akan ilmu-ilmu yang diberikan guru.
Ali Muda Tinendung,
Ketua Yayasan Anak Merdeka mengungkapkan :
“Sekolah ini
nantinya akan kita jadikan sekolah bilingual dimana para siswa akan berbicara
dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Arab”
Salah
seorang siswa kelas dua SMA Merdeka mengaku :
“Saya ingin
sekali jadi penerjemah. Apalagi waktu kemarin datang orang India kesini. Saya
lihat dia pakai Bahasa Inggris. Saya ingin sekali bisa berbicara dengan dia
pakai Bahasa Inggris”
Atas dasar
itulah, UKM-ZEC IAIN Langsa, berinisiatif melakukan kerjasama sebagai bentuk
pengabdian demi meningkatkan tingkat pendidikan di desa pedalaman.
“Ini juga
merupakan salah satu bentuk partisipasi mahasiswa dalam mewujudkan Pasal 31 UUD
1945 bahwa setiap orang berhak atas pendidikan yang layak”, ungkap Saiful
Maulana selaku Ketua Umum UKM Zawiyah English Club.
Sampai saat
ini, UKM-ZEC telah mengirim dua tim pengajar yang terdiri dari 3 orang per tim.
Pada 1 April lalu, ZEC telah mengirim tim pertama yaitu: Syahrial, S.Pd, Nadia
Ulfa dan Vegi Sulistiani.
Lalu seiring
dengan kepulangan tim pertama, ZEC kembali mengirim tim kedua pada Jumat (13/4)
yang terdiri dari M. Rizky Faiturrahman, Herlin Zanna Esa Gea, S.Pd, dan Fitri
Yana dan akan berada di Tampor selama dua minggu untuk kemudian digantikan
dengan tim ketiga.
Nadia Ulfa,
mahasiswa semester 4 Jurusan PBI IAIN Langsa, setelah kepulangannya menyatakan
:
“Kami sangat
senang dapat mengabdi di Sekolah Merdeka. Antusias dan keinginan para siswa
menjadi semangat tersendiri bagi kami. Hanya saja perhatian pemerintah harusnya
lebih dari pada yang sudah ada. Kami terharu pada sambutan dan dukungan warga.
Semoga akan ada lebih banyak pihak yang memberi dukungan pada sekolah ini
nanti”